Senin, 24 April 2017

LUANG PRABANG - L A O S

LAOS - LUANG PRABANG
(My the Last ASEAN COUNTRIES)

Alhamdulillah khatam juga 10 negara ASEAN terkunjungi, terakhir adalah Negara Laos.
10 Negara ASEAN adalah: Indonesia-Malaysia-Singapore-Thailand-Vietnam-Brunei-Philipine-Kambodja-Myanmar-Laos.

Total sudah 23an negara saya kunjungi, Alhamdulillah tak terhingga dengan rancangan hidupku serta rezki dari NYA karena saya sudah berhaji dan hampir keliling dunia.

Tiket K.Lumpur-L.Prabang saya beli di bulan September tahun lalu return sekitar 360-ribuan rupiah harganya. Maka saya beli, kalo saja mahal males nyelesaiin khatam Negara Asean ini, secara habis dari Eropahhh bulan lalu, maksudnya kapan2 aja, kalo tiket hangus juga gak begitu nyesek.
Rada nyesel juga kelamaan lagiiii Ni traveling 5 malam – 6 hari! duh!
Ternyata setelah 3 hari saya beli tiket pulang KL-Jakarta by Malaysia airlines eeh Airasia rescheduled! Waah antara seneng dan empet! Karena seneng nya berharap gak 4 malam di Luang Prabang, niat 2 malam aja tapi terpaksa subsidi silang lebih irit hotel ,ini juga urus reschedule rubah Tgl ke Airasia nya  rada ngotot dulu baru di approve, Alhamdulillah kalo kebijaksanaan airasia dia yang Retime kita bisa ganti, beda sama tiket pulang Malaysia airlinesku hangus, gak bisa di rubah. Hikz.  Demi khatamin Asean saya jabanin.

Ya jalan scenario NYA begini, InsyaAllah slalu ‘Qonaah’ menerima segala ketentuan taqdir baik dan buruk, aamiin.
~Semua orang sudah tercatat Akan menjalani ketentuan-takdir nya masing-masing.

“I always fall in love with new destination”.

Sejak Oktober tahun lalu tak menyangka saya tiap bulan Traveling, Alhamduliilah ya Allah, menikmati hidup banget. Bulan depan sudah masuk bulan suci Ramadhan, memang harus istirahat dan kembali konsentrasi ibadah Insya Allah…

Airasia baru saja membuka rute jalur ke L.Prabang maka harga tiket promo murah waktu itu.
Negara Laos yang terkenal adalah kota Vientiane, Vang Vieng  dan Luang Prabang, konon yang lebih menarik di Kota Luang Prabang sebab LP adalah salah satu UNESCO World Heritage Site.
Perjalanan via darat dari Luang Prabang ke Vientiane sekitar 12jam, lagi eneg jalan2 karena habis dari Eropa selama 3 minggu jadi ‘stay’aja di LPQ ini aja.
Menurut saya Laos lumayan serba mahal, Negara masih dalam berkembang,jadi barang2 nya serba masih dari Thailand dan Vietnam, Kurs rupiah aja jeblog kalah sama mata uang KIP Laos ini, saya ambil ATM BNI kena kurs 1 kip= 1,84 rupiah, jadi misal beli air mineral @3000kip=5500 rupiah , sekali makan @30.000kip=55 ribuan rupiah.

Negara Laos ini tenang dan waktu berjalan lambat, apalagi Luang Prabang tenang dan jauh dari hiruk pikuk, berdesakan, berisik dan sederhana.
Negara Laos penganut paham Komunis namun penduduknya baik & ramah.
Saya gak ke Ibukota nya yakni Vientiane dan ke Kota Vang Vieng (ke Blue Langoon),
Hanya mau santai dan mencari kedamaian di L.Prabang.

Negara laos adalah bekas jajahan Negara Prancis maka banyak peninggalan sejarah bergaya arsitektur Prancis klasik, waktu di Laos dan waktu di Jakarta sama tak ada perbedaan waktu dan stop kontak / charge juga tak ada beza. Negara ini dikelilingi pegunungan dan dilewati oleh Sungai Khan dan Sungai Mekong.
Menu – jenis makanan nya hampir Sama dengan orang Thailand, ketan dimakan sehari-hari dan justru nasi sebagai cemilan.
Mata uang laos kip, 1 kip=1, 84 IDR ternyata mahal karena berlaku juga mata uang $USD
Bulan April hingga Desember adalah musim kemarau-Masoon, lumayan enak daripada musim hujan saat berkunjung. Cuaca Bulan April kering dan sejuk (?).

Selasa 18 April 2017
OMG sejak pagi udah super eneg – mual, Perut juga rada kram, diare dan Mens pula!!! Gak enak badan banget, bingung mau makan obat apa. Ternyata masuk angin akut!
Ampir Gak kuat. Dilemma mau dibatalin merasa sayang karena persiapan udah 99% Semoga diberi kekuatan dan Alhamdulillah cukup lancar.
Pukul ½ 3 sore order Grabcar seorang diri ke airport Ongkos 105 ribu plus tip & tol.
Tiba pukul 4 kurang, ke Konter Check in KLM, gak drop bagasi walo sudah web check in tetep ganti tiket, Alhamdulillah kursi di tengah di ganti dipinggir oleh mas konter check in lalu antri Imigrasi.
Super ngantuk parah, meriang dan lemas, mana lagi M! nunggu 2-jam bording baru jam 6 sore telat 15 menit. perjalanan 2 jam duduk ber 3 dengan pasangan bule untung di seat pinggir lagi gak enak badan, BT. Dapat snack gak nafsu dan orens jus.
Tiba di KLIA1 pukul 10 an malam, naik kereta untuk ke Imigrasi lalu keluar ke bawah L1 untuk naik kereta Tansit ke KLIA2 beli tiket  @2RM-hanya 1 stopan.
Trus menuju Hostel Capsule, nyangkut ke VINCCI beli wallet @80,10RM (250K)
Check in Jam 11 malam kebagian kamar di 222 (lt 2) masih gak enak badan trus berdoa & zikir.
Tidur gelisah takut bablas ketinggalan pesawat.

Rabu 19 April 2017
Check out dari Hostel Capsule Container jam 5 pagi.
Sarapan di rest andalan di Ny.Color paket nasi lemak @7RM, ga begitu Nasfu tapi Teh Manis hangat nya membantu sekali jadi badan rada enakan, Alhamdulillah ya Allah.
Nongkrong di area andelan di atas Imigrasi posisinya untuk berwifi.
Masuk Gate Jam 7 an pagi karena take off jam 8 pagi, ternyata delay sejam!  SiPilot sipit ngobrol di area bording gak beranjak2, pas ada yang nanya- tegor jam berapa bording baru tuh Pilot masuk kedalam pesawat itu juga kami masih nunggu lama, hadeh!
Perjalanan KL-Luang Prabang 2,5 jam kebagian seat di tengah, hikz.
Tiba di LPQ Airport sekitar jam ½ 11 san. Setelah Imigrasi keluar ada konter Taxi.
Tapi saya ke money changer dulu tuker uang, mahal ih.
100$=820.000 KIP (padahal 100$=1, 3 jutaan rupiah) ambil ATM BNI kena kurs 1 Kip=1.84
Setelah tuker uang saya ketemu / tegor cewe jilbab solo traveling juga dari Malay, saya ajak untuk share cost naik taxi, karena kalo sendiri perorang @50.000KIP tapi kalo datang ber2 perorang @25.000 KIP.lalu diarahkan naik Mini Van AC yang sudah ada 3 orang didalam Mobil, 2 orang wanita sipit asal Malay dan seorang cowo. Saya diturunin yang pertama kali di Hotel Villa Champa si Aini pun ikut turun bersama saya, padahal ternyata 2 cewe sipit asal Malay itu sekamar dengan nya di Mix Dorm Hostel Backpackers.


Hotel Villa Champa #12
Review VILLA CHAMPA
Booking Via Agoda 2malam @615K, private room- sendiri,termasuk sarapan,Ac,kamar mandi di dalam,TV,mini kulkas ( request:hairdyer & kettle-termos) dekat ke sungai Mekong & Night market.Sayang gak ada jendela dan Ac kadang rada berisik tapi dingin si.
Saya pilih ini karena tiap pagi prosesi Takbat – Morning alarm para ratusan biksu hadir di depan Hostel ini, jadi bangun pagi gak perlu jalan jauh, asiik!
Lokasi hotel ini sejajar dengan Hotel Mekong Sunset View dan disamping hotel ada warung (jual air mineral) juga di Hotel tiap pagi dapat 2 botol minum free dan handuk di ganti tiap hari, hotel yang cukup bersih, rekomen!

Senang sekali dapat hotel yang lumayan nyaman secara habis sakit a.k.a gak enak badan kemaren, makanya Aini dari Malay betah di kamar ku,aku yang gak betah heuheu karena mau mandi,keramas dan istrirahat seorang diri.


Setelah check in sekitar pukul ½ 12-siang dan drop koper saya ber2 Aini jalan cari makan siang di Rest halal sembari cari Hostel Backpackers. Keliling2 nyasar2 maju mundur panas terik.
Akhir nya ketemu juga Hostel WAT THAT, posisi nya sejajar dengan restoran ANTIQUE dan disamping Hostel LPQ (hampir saja saya inap di LPQ tapi saya cansel karena review hostel kurang bersih tapi lokasi lebih strategis LPQ dari Hostel ku karena samping LPQ adalah Hostel Wat That yang halal dan lebih deket ke Night Market & Bukit Phousi).
Rest Halal Wat That, pemiliknya Orang Malay dan istri nya asli Laos.kami ber 2 pesen Nasgor & Es Kopi. Secara laos yang terkenal Kopi nya, penasaran saya gak suka kopi karena suka pusiang dan mules, tapi ternyata enaak boo, jadi selama di Laos puasin minum Kopi Laos heuhe

Setelah makan kami ber2 mencari Hostel Backpackers, nanya2 maju mundur di tengah terik nya udara lupa bawa payung, sambil menyusuri rumah penduduk asli Loas di gang2.
Ternyata ‘Hostel Backpackers’ itu di sepanjang pasar pagi atau depan area pasar jadi bener2 di pasar letak Hostel ini.setelah ketemu penginapan kami berpisah saya pulang ke Hostel ku menyusuri sungai Mekong, jarak Hostel Backpackers ke Hostel Champa  jalan kaki sekitar 15 menit (kalo gak nyasar hehe).
Tiba dikamar pukul 2 siang, saya mandi-keramas dan istirahat sambil berwifi, tapi gak bisa tidur.
Alhamdulillah badan udah enakan berkat tolak angin juga.


Jam 5 sore Aini datang ke Hotelku lalu kami ber 2 jalan kaki ke Museum (Royal palace Museum) yang dari depan, tadi siang kami sudah lewatin yang dari Belakang yang ada sungai Mekong, kalo dari Depan pas depan Bukit Phousi. Pukul 5 an sore Night market sudah di gelar dan Museum udah tutup.


Puncak Bukit Phousi
Kami nyebrang ke Bukit Phousi (Phousi Mountain) naik ke atas ratusan anak tangga, Bayar tiket perorang @20.000 KIP. Sampai diatas ada stupa emas besar dan pemandangan Kota dari atas.
Lalu kami terengah2 turun dan eksplor night market.
Shopping di night market: collectable plate@60.000 KIP, magnet 3 pc@50.000 KIP kopi kecil @20.000 KIP (lebih murah di pasar area Hostel Backpackers) kaos 3 pc @100.000 KIP( bahan lumayan bagus & banyak gambar palu arit-Komunis).
Air mineral @3000 KIP yang besar @5000KIP.
Setelah itu rencana saya adalah mau nongkrong ditepi sungai Mekong, tadi siang saya seorang diri lewati tak tertarik karena kok ‘B’aja air nya butek-coklat, tapi setelah di telusuri kok ada rasa adem dan jadi inget sejarah nya, sungai Mekong ini kan nyambung – melewat 3 negara Thailand dan Myanmar dan luar biasa panjang nya mengalir sampai ke Yunnan China-Kamboja dan Vietnam.
Jadi setelah dari Night Market kami tak sengaja melewati ‘cross river ferry’ halte boat di sungai Mekong,posisi pas deket Museum yang dari belakang itu, saya di tawari untuk naik bout ber 2 nyusuri sungai ‘sunset view’ karena pas jam 6 sore saat itu moment sunset nya,seharga ber 2 @50.000 KIP share cost lah, saya bujuk supaya Aini mau naik bout karena seperti nya mak cik ini agak takut. Dikapal hanya kita ber 2 sewa private boat, menunggu moment Sunset di atas kapal selama ½ jam, amazing!


Mekong River
Di tengah2 laut si emang supir nya berhenti, matiin mesin,lalu dia minum Bir Laos dan cemilan kerupuk yang udah alot dan kami di beri masing2 sebungkus saya tuker gantian beri dia snack TARO yang renyah.
Setelah kelar naik perahu kami ber 2 kehausan mau minum air kepala, kami jalan ke Rest Halal di pinggir Sungai Mekong ‘ Rest Chennai’ harga buah kelapa @12.000KIP (22 ribu rupiah),
Jika mau makan TomYum @35.000KIP & Beef Steak @35.000 KIP. Boleh NIH alternative makanan halal selain di Rest Wat That itu, disini lokasi pas di tepi sungai banget, keren.
Jam 7-malam balik ke kamar ku, si AIni ngendon dikamarku sampai jam 10 malam.
Karena saya keletihan sangat ingin istirahat saya minta izin Jam 10 malam ingin istirahat, beliau pulang ke kamar Mix Dorm 8 bed nya.
Oya kami sama2 saling anti jika seseorang mengira kami dari Negara Indo atau Malay, misal dia slalu menjelaskan kalo dia bukan dari Indo dan bangga banget dari Malay, begitu juga saya, secara saya Kan…kan…hehe

RUTE:
-Museum-Royale Palace Museum
-Rest Halal Wat That
-Bukit Phousi
-Night Market
-Private Boat – Sunset View
-Rest Halal Chennai

Hari ini PILKADA DKI1, biasanya kalo saya pilih / coblos pasti kalah mulu pilihanku, kali ini saya gak ikut coblos dan yang menang adalah bukan pilihan saya, horeee….

Kamis 20 April 2017

Jam ½ 6 pagi saya bangun dan cepat2 gosok gigi ingin melihat Prosesi takbat, Aini cansel karena seperti nya males bangun, tak ape, tho posisi prosesi ini ngesot doang dari hotel ku.
Keluar kamar pas di lobby Hotel langsung ibu2 yang jualan menyodori jualan nya ada snack se keranjang @10.000 KIP dan nasi ketan juga @10.000KIP.saat saya membeli ‘sedekah’ ada sekelompok (3 orang)  engkoh2 sehotel ku menegor ku dari mana asal nya, mereka dari Singapore dan Malay, dan koh Sean menolong ku cara mbulet2 in nasi ketan untuk di bagiin ke Biksu, di bulet2 in kecil2 OMG kesian banget, nyesel saya beli Cuma dikit, menekehe caranya.  
Koh Sean juga yang memfoto dan mevideokan moment ku, Thanks koh.
If you doing something good you will get the goodness in return!



Prosesi Takbat

Obsessi bingid liat Prosesi ‘Tak Bat’ yang telah berjalan ratusan tahun di Luang Prabang dan tentu saja menurut saya prosesi ini unik dan eksotis untuk diabadikan \ foto.
Pemandangan ratusan biksu yang berjalan dengan jubah berwarna Orens tiap subuh menjalan kan ‘giving alms’ menerima derma dari para warga.
Seumur2 baru pertama kali ini saya bisa berinteraksi langsung dengan para biksu, walaupun hanya sekedar memberikan makananan, Konon para Biksu hanya makan sekali sehari.

Setelah usai Prosesi Takbat kami di lobby sarapan gratis dari Hotel, ngobrol2 dengan mereka dan beliau Akan Check out hari ini dan pindah ke Resort, sedangkan rute saya Akan ke Air terjun Kuang si.
Free Sarapan di Hotel Villa Champa
Setelah sarapan saya istirahat kembali kekamar Pukul 10 pagi saya janjian dengan Aini di Museum. wow super zuper terik panas sekali Laos. 
Museum

Foto2 di Museum lalu ke Pasar pagi saya beli Kopi Loas ( kecil 2 pc @15.000KIP yang besar 3pc @50.000KIP) dan ke ATM ambil uang dan sekilas mampir ke Perpustakaan ( B aja, Museum nya juga B aja).
Market-Pasar Pagi

Perpustakaan
balik ke Hostel Backpackers untuk daftar naik mini van ke Air Terjun Kuang si, perorang PP bayar @35.000 KIP, lebih murah dari Hotel ku atau Wat that juga nawarinnya Pulang Pergi @50.000 KIP (92K) lain kali daftar di Hostel Backpackers aja ya hehe
Jam 11.15-kami ber 9 dengan para bule naik mini van perjalanan sekitar 45 menit, jauh dan ngantuk untung pake mini van ber Ac bukan naik tuk tuk Karena harga nya Sama aja.
Tiba di Kuang Si waterfall sekitar jam ½ 1 kami deal, si supir instruksiin kita 3 jam dan akan kumpul balik ke Mobil jam ½ 4 sore.
Tiket masuk air terjun Bayar @20.000 KIP (37K) pas masuk di sambut dengan area kebun binatang beruang (bear) lalu air terjun bertrap2, lalu naik ke atas lagi ada lagi, dan lagi sampai mentok.
Beruang
Ada toilet dan penggantian untuk ganti baju kok, karena saya sedang M dan makcik itu takut jadi saya seorang Cuma sekejap berendam nya.
Nunggu 3 jam lama juga saya bawa snack makanan sambil melihat cewe2 bule berbikini yang super sexi2 akhir nya gak berasa juga.
Kuang Si Waterfall



Balik pulang tiba di pinggir jalan / sungai Mekong deket Hotel sekitar pukul ½ 5 sore, langsung menuju Hostel Wat That untuk makan, menu yang kami pilih khas Laos; Pad kapaou. Cabe di Laos super pedes banget, tadi pagi saya sekilas coba saat sarapan di Hotel pedes banget rasa cabe laos dan pas makan sore ini juga pedes….
Kami pesen nasi Pad kapaou + Es Kopi total @38.000KIP (70K).
Nasi & Pad Kapaou
lalu kami menyusuri Night Market kembali dan mampir ke Kantor Pos, iseng nanya harga kartu Pos @2000KIP (3500 san rupiah) dan Perangko kirim ke Indo @8000KIP (15K) sayangnya KIP ku sudah ludes.
Lalu kami ber2 Ke Hostel Backpackers, saya ambil belanjaan Kopi yang tadi aku titipin di Loker kamar nya dan jam ½ 7 an malam kamipun pisah, begitu saja bye bye….
Saya pulang seorang diri ke Hotel rada nyasar2 maju mundur …
Tiba dikamar jam 7.15-tak ada tenaga untuk dinner dengan koh2 from Spore, saya mandi dan beberes-packing lalu tidur.

RUTE
-Royale Palace Museum
-Library
-Air Terjun Kuang Si –waterfall
-Night Market

Jumat 21 April 2017

Terbangun Jam 6 pagi segera mandi dan beberes lalu jam 7 an sarapan, pukul ½ 8 pagi supir mini van hotel sudah jemput untuk ke Airport ( kemaren saya sudah book dan bayar @50.000KIP ongkos mini van ke airport) tiba di Airport jam 8 kurang, masih sepiii dan konter belum buka, karena take off jam ½ 11 siang.
Saya duduk di luar konter check in , tiba2 datang pasangan suami istri Pemilik rest Wat That menyapa ku dan menyuruh ku Check in karena nanti antri ramai, sayapun titip kopi 2 kg karena feeling pasti KOper di timbang dan bener di timbang (7 kg jika plus kopi 9 kg eerggh) walo sudah web check in Airasia di Laos tetep ke konter dan tiket di ganti baru, setelah itu kembali saya ke pasangan pemilik Hostel Wat that ambil kopi ku dan masukin lagi ke koper, kami berbincang2 sejam lebih, pak cik ini asli Orang Malay menikah dengan wanita Laos dan Pakcik ini sama2 sepesawat dengan ku ke KL, anak gadis kecil nya super lincah saya beri snack astor rada jinak sebentar, saat di Imigrasi beliau sempet tertahan karena yang saya tau memang paham komunis rada curiga dengan pendatang atau dengan orang asing, jadi pak cik ini tertahan untuk di minta identitas menikah dengan warga laos…bla..bla..
Di pesawat untung seat saya harusnya di tengah bisa tukeran Sama bapak2 saya di jendela, perjalanan 2, 5 jam boring belum nanti ke Jakarta juga 2 jam, males naik pesawat!
Tiba di KL jam ½ 3 siang. Transit 3 jam. Keluar Imigrasi ke atas, Makan di Ny.Colours, Mie Laksa & Teh tarik:@18,45 RM kurang nendang nambah Nasi Lemak bungkus @3,70 RM.
Setelah itu ke area andelan ku yaitu di atas Imigrasi karena area nya lebih sepi padahal di bawah nya super zuper rame karena berderet konter check in.

Jam 4 tan saya masuk imigrasi lagi, sebab take off jam 5.50 sore.
Sebelum nya ada pemeriksaan koper Cabin max 7 kg, iya lhooo saya bongkar lagi kopi 2 kg taro di tas Ransel, untung tas ransel gak di hitung – timbang, aya2 wae nih, giliran beli bagasi selain males nunggu lama,mahal dan koper pun rusak!
Setelah Imigrasi saya check gate liat di layar ternyata delay 30-menit dan malah 45 menit, perjalanan di pesawat 2-jam untung seat di pinggir / edge.
Tiba di Jakarta jam ½ 8 nan, my love pulang kerja langsung menjemputku.
Sudah tidak ada cadangan tiket traveling lagi, Mari kita menyambut bulan puasa Ramadhan sebentar lagi & PINDAHAN RUMAH (Rumah Lama Terjual).
Alhamdulillah 'ala kulli hal, Segala puji bagi Allah, atas segala keadaan. I Allah

“Hitler didn’t travel. Stalin didn’t travel. Saddam Hussein never traveled. They didn’t want to have their orthodoxy challenged.”


Budget
-Jkt-KL by KLM=465.000
-KL-Jkt by MH 725=406.000----HANGUS!
-KL-JKt by AA 107 MYR =332.000 ------------TOTALPP  Rp.1,2 Jt
-KL-L.Prabang PP by AA= 113 MYR= 362.000
-Hostel Transit Capsule KLIA2=80 MYR=252.400
-Hostel 2 mlm di L.Prabang= Villa Champa = 615.000
Kurs $USD:13.